Khutbah I اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرًا مُبَارَكًا وَقِيَامَ لَيَالِيْهِ تَطَوُّعًا وَصِيَامَ نَهَارِهِ وَاجِبًا وَثَو...
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرًا مُبَارَكًا وَقِيَامَ لَيَالِيْهِ تَطَوُّعًا وَصِيَامَ نَهَارِهِ وَاجِبًا وَثَوَابَ الْعَمَلِ فِيْهِ مُضَاعَفًا. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ سَيِّدُ وَلَدِ عَدْنَانْ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَصَحْبِهِ ذَوِيْ الْمَجْدِ وَالْعِرْفَان. أَمَّا بَعْدُ فَـيَا أّيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بَتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ الْقُرْأَنِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا اتَّقُوْا اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin Jama’ah shalat Jum’at yang dimuliakan Allah ta’ala
Mari kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah ta’ala.
Hari ini kita sudah memasuki hari ke-28 Ramadhan. Esok hari tanggal 29 Maret 2025 akan dilaksanakan Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1446 H oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Detik-detik di mana Ramadhan akan segera meninggalkan kita. Waktu Dimana dengan penuh kesedihan kita harus mengucapkan Selamat Tinggal Wahai Ramadhan, Bulan penuh keberkahan dan kemuliaan. Selamat tinggal wahai Ramadhan, bulan yang diagungkan oleh Tuhan yang Maha Agung pemilik semesta Alam. Kami rindu untuk kembali berjumpa denganmu di tahun depan!.
Mereka yang tidak bersedih ditinggal Ramadhan, berarti mereka tidak memiliki kegembiraan dalam menyambutnya. Mungkin mereka bersikap biasa saja dengan bulan ini. Kalau dengan pemimpin para bulan saja biasa-biasa saja, apalagi dengan anggotanya.
Dalam kitab Mutiara Ramadhan yang disusun Abuya KH. Abdurrahman Nawi disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ فَرِحَ بِدُخُوْلِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَــسَدَهُ عَــلَى النِّيْرَانِ
Artinya:
“Barangsiapa yang girang hatinya dengan masuknya bulan ramadan, maka Allah ta’ala haramkan jasadnya menyentuh api neraka”.
Apakah mereka tidak tahu, bahwa Allah ta’ala begitu mengagungkan, memuliakan, dan memberkahi bulan ini dengan turunnya al Qur’an, malam lailatul Qadar, gelar pemimpin para bulan (sayyidussyuhuur) dan pelipatgandaan pahala. Satu kali shalat wajib di bulan Ramadhan, senilai 70 kali di luar Ramadhan. Satu kali shalat sunnah senilai pahala shalat wajib. Belum lagi jika meraih keberkahan malam lailatul Qodar. Maka ibadah di malam itu sebanding dengan ibadah selama 83 tahun. Demikin penjelsan Imam Al Haddad dalam kitabnya An Nasaihud Diniyyah.
Dalam kitab Mutiara Ramadhan, dikatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
لَــــوْ تَعْلَمُ أُمَّتِيْ مَا فِيْ رَمَضَانَ لَتَمَنَّوْا أَنْ تَكُوْنَ السَّـنَةُ كُلُّهَا رَمَضَانُ
Artinya:
“Seandainya umatku tahu keistimewaan Ramadhan, niscaya mereka berharap satu tahun penuh itu hanya ada bulan Ramadhan”
Hadirin Jama’ah shalat Jum’at yang dimuliakan Allah ta’ala!
Jika umat Rasulullah SAW mengetahui dan tersingkap baginya keistimewaan bulan Ramadhan maka niscaya mereka berharap tidak ada bulan syawal, tidak ada dzulqo’dah, dzulhijjah, Muharram, safar, Rabiul Awwal, Rabiul Akhir, Jumadil Ula, Jumaditsaniyah, rajab dan Sya’ban. Tidak ada semua bulan itu. Yang diharapkan hanyalah bulan Ramadhan, Ramadhan dan Ramadhan.
Secara bahasa Ramadhan diambil dari kata Ramadha رمض)) yang artinya membakar. Artinya, kita berharap di bulan Ramadhan ini dosa-dosa kita habis terbakar. Apakah ada hadirin di sini yang tidak mau dosanya lebur dan hancur? Apakah ada yang tidak mau kembali suci? Kembali ke fitrah?. Tentu tidak ada.
Karena itu, Allah ta’ala menjadikan Ramadhan sebagai Madrasah Tazkiyatunnafs (Sekolah Penyucian Jiwa) bagi kaum muslimin dengan puasa Ramadhan sebagai materi riyadhahnya (Latihan spiritualnya).
Allah ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا كُـتِبَ عـَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلىَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَـتَّقُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa Ramadhan, sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalian bertaqwa”. (QS Al Baqarah: 183)
Allah ta’ala memanggil orang-orang beriman untuk menjawab panggilannya!. Orang-orang yang di hatinya mantap dan membenarkan ajaran Nabi Muhammad SAW. Diwajibkan atas mereka berpuasa Ramadhan sebagaimana umat-umat sebelumnya. Kita wajib menjawab, Labbaikallahumma ya Allah. Kami memenuhi panggilanmu untuk berpuasa.
Dengan berpuasa, kita dijanjikan Allah ta’ala menjadi orang yang meningkatkan kualitas ketakwaannya. La’allakum Tattaqun itu kalimat dari Allah ta’ala. Kalau harapan dari makhluk, kita dibilang mudah-mudahan kamu berhasil, belum tentu berhasil. Tetapi kalau Agar-nya dari Allah. Supaya-nya dari Allah. Mudah-mudahan-nya dari Allah. Semoga-nya dari Allah. Maka para ahli tafsir menegaskan bahwa kalimat itu bermakna Lit Tahqiiq (memastikan) bahwa siapa saja yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan baik dan benar, maka keluar dari Ramadhan ia akan mendapatkan predikat Muttaqin, maka pasti iman dan takwanya meningkat karena janji Allah ta’ala. Kayaumi Waladathu Ummuhu, bagaikan bayi yang dilahirkan oleh ibunya, jernih, putih, suci, dan bening.
إِنَّ رَمَضَانَ شَهْرٌ فَرَضَ اللهُ صِيَامَهُ، وَإِنِيْ سَنَنْتُ لِلْمُسْلِمِيْنَ قِيَامَهُ، فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِيْمَانًا وَاحْـتِسَابًا، خَرَجَ مِنَ الذُّنُوْبِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ.
Artinya:
“Sesungguhnya ramadhan adalah bulan diwajibkan oleh Allah ta’ala untuk berpuasa, dan disunnahkan oleh Rasulullah saw untuk qiyamullail. Barangsiapa yang berpuasa dan qiyamullail dengan penuh keimanan dan keikhlasan karena Allah ta’ala maka dia keluar dari segala dosa seperti hari dilahirkan oleh ibunya. (HR. Imam Annasa’iy).
Dengan akan berakhirnya bulan Ramadhan, maka mari kita ucapkan Selamat Tinggal Ramadhan, Selamat Datang bulan Syawal, bulan Peningkatan !
Khutbah 2
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ . اللَّهُمَّ يَا فَارِقَ الْفُرْقَانِ وَيَا مُنْزِلَ القُرْاَنِ باِلحْكْمَةِ واَلْبَيَان بَارِكِ اللَّهُمَّ لَنَا فِي ْشَهْرِ رَمَضَان. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ. اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ. تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا يَا كَرِيْمُ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
