darul qutni, NU Depok, ranting NU Pancoran Mas, Al-Ibthon, LTMNU Depok, LTM NU, Khutbah Jumat, Ramadhan, Harapan Pegiatan Ramadhan, Kegiatan Ramadhan, Doa Kamilin, KH. Abdurrahman Nawi, Al-Awwabin,
LIMA HARAPAN
PEGIAT RAMADHAN
اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرًا مُبَارَكًا وَقِيَامَ
لَيَالِيْهِ تَطَوُّعًا وَصِيَامَ نَهَارِهِ وَاجِبًا وَثَوَابَ الْعَمَلِ فِيْهِ
مُضَاعَفًا. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ
اللهِ سَيِّدُ وَلَدِ عَدْنَانْ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَصَحْبِهِ ذَوِيْ الْمَجْدِ وَالْعِرْفَانْ. أَمَّا
بَعْدُ فَـيَا أّيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بَتَقْوَى اللهِ فَقَدْ
فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ الْقُرْأَنِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ يَا أَيُّهَا
الَّذِيْنَ أَمَنُوْا اتَّقُوْا اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. (أل عمران : 102)
Ma’asyiral Muslimin
Rahimakumullah!
Apa sebenarnya cita-cita dan
harapan seorang muslim yang giat di bulan Ramadlan?. Jawabannya tergambar dalam
do’a yang sering dipanjatkannya di sepanjang malam bulan ramadlan. Tentu saja
do’a-do’a itu banyak sekali. Khotib membatasi pada “Do’a Kamilin” saja yang
biasa dibaca usai Shalat Tarawih.
Doa “Kamilin” diambil dari salah
satu kalimat awal dalam Do’a tersebut. Do’a itu lumayan panjang hingga satu
halaman. Ada sekitar 24 permintaan dan harapan yang dipanjatkan dalam do’a
tersebut. Pada khutbah jum’at kali ini, khotib hanya mengambil 5 kalimat doa
saja untuk diuraikan secara singkat dan padat.
Dalam kitab Mutiara Ramadlan yang
disusun oleh Abuya KH Abdurrahman Nawi, doa tersebut berbunyi:
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ
وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ.
Artinya: “Ya Allah, jadikalah
kami golongan yang sempurna dengan (di dalam) iman, yang mampu menunaikan
berbagai kewajiban, memelihara sholat, melaksanakan zakat dan hanya mencari
(keridhoan) di sisi Engkau”.
Hadlirin yang berbahagia,
Ada 5 (lima) harapan dan
cita-cita dalam do’a tersebut. Pertama, kesempurnaan iman, kedua, kemampuan
menunaikan berbagai kewajiban. Ketiga, mampu memelihara shalat. Keempat, mampu
melaksanakan zakat. Kelima, ikhlas mencari ridho Allah ta’ala.
Harapan pertama yaitu
kesempurnaan iman(اَلْكَامِلِيْنَ بِالْإِيْمَانِ)
. Bagaimanakah kesempurnaan itu didapat. Baginda Rasulullah
Shalllallahu Alaihi Wasallam bersabda:
اَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا اَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ . (رَوَاهُ
التُّرْمُذِيِّ)
Artinya: Mukmin yang paling
sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kalian
adalah yang berlaku baik kepada istrinya (HR Turmudziy). Dalam kitab
Mauidzotul Mu’minin karya Syekh Muhammad Jamaluddin al Qosimiy dikatakan, bahwa
empat pokok akhlak yang mulia adalah: keberanian, keadilan, kebijaksanaan dan
menjaga kehormatan. Karena itu, mari kita berlomba-lomba menjadi seorang
pemberani yang adil, bijaksana dan menjaga kehormatan berdasarkan tuntunan
ajaran Islam yang dibawa oleh Baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.
Harapan kedua, yaitu dapat
menunaikan segala kewajiban(وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ)
. Maknanya, mampu bertaqwa kepada Allah ta’ala, menjalankan
segala yang diperintahkan dan menjauhi larangannya. Kemampuan itu dinamakan
taufiq yang diciptakan Allah ta’ala. Apa itu taufiq? Dalam kitab syarah
An Nawawy alaa Muslim I/73, taufiq adalah
خَلْقُ قُدْرَةِ الطَّاعَةِ
Artinya: “Diciptakannya kemampuan
untuk ta’at kepada Allah ta’ala.
Berdasarkan QS
al Baqoroh ayat 183 maka, kemampuan itu dapat diraih dengan berpuasa di bulan
Ramadlan. Allah menjanjikan kita dapat bertaqwa dengan ungkapan “la’allakum
tattaqun” yang artinya, pasti kalian menjadi orang yang bertaqwa jika
kalian melaksanakan kewajiban puasa di bulana Ramadlan.
Harapan ketiga, yaitu shalat yang
terpelihara (وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ). Bagaimanakah
caranya agar shalat kita terpelihara?. Pertama-tama harus kita pahami bahwa
Allah ta’ala tidak hanya memerintahkan shalat tapi memelihara dan menegakkan
shalat.
Allah SWT berfirman :
أَقِمِ الصّلَاةَ لِذِكْرِيْ (طه : 14)
Artinya: Dirikanlah shalat
untuk mengingat-Ku (Allah ta’ala) (QS Thoha; 14)
حَافِظٌوْا عَلىَ الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وقُوْمُوْا
للهِ قَانِتِيْنَ (البقرة : 238)
Artinya: “Peliharalah shalat 5
waktu dan shalat wustho (ashar)”.
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّيْنَ. اَلَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَ.
اَلَّذِيْنَ هُمْ يُرَاؤُوْنَ وَيَمْنَعُوْنَ اْلمَاعُوْنَ ( الماعون: 4-6)
Artinya: “Celakalah bagi orang
yang shalat!. Yaitu yang lalai dalam shalatnya. Yang ingin dilihat (pamer)
shalatnya. Dan menolak untuk mengeluarkan barang”.
Kita tidak diperintahkan hanya
shalat saja. Tapi menegakkan, mendirikan dan memelihara shalat kita. Shalat
kita harus lurus, tegak, dan terpelihara. Niatnya lurus. Caranya lurus. Hatinya
khusyu’. Maka hasilnya pun juga insya Allah lurus dan benar. Yaitu tercegah
dari perbuatan keji dan munkar.
Harapan keempat, menjadi golongan
penunai zakat.(وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ)
Harapan ini adalah harapan yang
sangat penting diwujudkan bagi pegiat ramadlan. Sebab zakat tidak hanya zakat
mal saja. Tapi juga zakat fitrah. Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan
pada saat bulan ramadlan.
Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةٌ لِلصَّائِمِ مِنَ
اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ
Artinya: “Rasulullah
mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih orang yang berpuasa dari ucapan yang
tidak berfaidah dan jelek” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).
Harapan kelima, mencari tempat
yang mulia dan keridhaan di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. (وَلِمَا
عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ).
Harapan ini menjadi harapan
penyempurna bagi seluruh harapan pegiat ramadlan. Artinya, semua amal ibadah
kita harus ditujukan semata-mata hanya karena mengharap ridha Allah subhanahu
wa ta’ala (ikhlas).
Al Imam Al Haddad berkata dalam
kitabnya an Nasho’ihuddiniyyah:
مَعْنىَ الْإِخْلاَصِ أَنْ يَكُوْنَ قَصْدُ اْلإِنْسَانِ فِيْ
جَمِيْعِ طَاعَاتِهِ وَأَعْمَالِهِ مُجَرَّدَ التَّقَرُّبِ إِلىَ اللهِ تَعَالىَ
وَإِرَادَةِ قُرْبِهِ وَرِضَاهُ, دُوْنَ غَرْضٍ أَخَرَ مِنْ مُرَاءَاةِ النَّاسِ
وَطَلَبِ مَحْمَدَةٍ مِنْهُمْ أَوْ طَمَعٍ.
“Pengertian ikhlas
adalah seseorang di dalam seluruh ketaatan dan perbuatannya ditujukan
semata-mata karena berusaha mendekat kepada Allah ta’ala dan menginginkan
kedekatan dan keridhaannya. Tidak ada maksud yang lain seperti ingin pamer,
dipuji atau mengharap sesuatu dari makhluk (thoma’).”
Demikianlah lima harapan saja, yang dibahas oleh khotib dari sekian
banyak harapan para aktivis pegiat Ramadlan. Semoga Allah ta’ala mengabulkan
semua harapan dan doa tersebut. Amiin ya robbal Alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْاَنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلِ مِنّيِ
وِمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ
هَذَا فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Penulis: Darul Qutni, S.S.I (Pengasuh Majelis Ta'lim Al-Ibthon dan Sekretaris Lembaga Takmir Masjid (LTM) PCNU Kota Depok
[full_width]